Budidaya ikan Koi desa Sirna Galih



 

Budidaya ikan Koi desa Sirna Galih, Bogor- Jawa Barat

Budidaya ikan koi telah banyak dilakukan masyarakat, di Blitar juga merupakan sentra budidaya ikan koi. Di desa Sirna Galih, Bogor- Jawa Barat juga ada usaha budidaya ikan koi. Pada tahun 1984 pak Udin mulai merintis usaha budidaya ikan koi. Pada mulanya, bapak Udin yang berasal dari lulusan pendidikan Teknik Mesin IKIP Rawangmangun mencoba memulai bisnis budidaya ikan koi dengan pandangan ikan koi memiliki pasar yang cukup menjanjikan. Pada saat ikan koi tiba masa panennya, pak Udin mengaku merasa kesulitan untuk memasarkan ikan tersebut. Pada saat itu beliau masih bekerja di sebuah perusahaan dan berada dibagian informatika. Posisi tersebut beliau manfaatkan untuk memasarkan ikan koi. Pada tahun tersebut penjualan ikan koi sudah  menjamah di dunia maya. Saat ini beliau sudah memiliki target pasar yang cukup luas, bahkan lokasi budidaya didatangi langsung oleh pembeli. Berbagai acara sudah beliau ikuti, diantaranya berbagai kontes ikan dalam maupun luar negeri. Beliau mengaku pernah menjadi juri dalam kontes ikan yang dilangsungkan di Jepang dan merupakan wakil satu-satunya dari Indonesia.
Selama ini beliau hanya fokus dengan satu budidaya ikan, yaitu ikan koi. Berbagai persoalan juga pernah beliau alami, seperti terserang virus herpes pada tahun 2002 yang mematikan semua ikan yang beliau budidayakan. Salah satu kendala terbesar untuk budidaya ikan koi adalah serangan virus herpes yang penyebarannya terjadi melalui air maupun udara.
Ikan koi sebenarnya berasal dari Jepang, sehingga nama-nama ikan koi masih menggunakan nama-nama Jepang, seperti Tancho (sebutan untuk koi yang pada sekujur tubuhnya terdapat warna merah dibagian kepala saja), showa, koromo. Tahap budidaya ikan koi dimulai dengan memilih indukan yang baik. Saat ini, indukan yang digunakan impor dari Jepang dikarenakan varietasnya masih asli dan belum tercampur dengan varietas yang lain. Proses pemijahan koi selama ini dilakukan dengan cara alami. Tempat budidaya ikan koi yang digunakan adalah kolam dengan plastik mulsa disekeliling kolam. Hal ini dilakukan dengan tujuan mencegah ikan koi menghisap cacing disekeliling kolam dan melindungi tanah dari pola gerakan koi. Plastik mulsa yang digunakan memiliki daya tahan  2 tahun.
Pak Udin juga melakukan budidaya menggunakan kolam semen. Budidaya ikan koi pada kolam semen dilakukan teknik pengolahan air (water treatment). Proses water treatment yang dilakukan menggunakan beberapa bak penyaringan kotoran. Masing-masing bak penyaringan tersebut dilengkapi dengan sikat dan spons untuk menyerap kotoran yang masuk. Pada satu kolam semen terdapat sekitar 3-4 bak penyaringan amoniak dan kotoran lainnya. Perawatan dan pembersihan kolam semen dilakukan berdasarkan banyaknya kotoran yang dihasilkan oleh biomassa.  Pengecekan juga harus dilakukan di kolam tanah, terutama di wilayah Bogor yang sering hujan. Pada saat hujan, pintu pemasukan air sebaiknya ditutup untuk mencegah masuknya air dalam jumlah yang besar dan melindungi ikan supaya tidak meluber.
Ikan koi dipanen sesuai permintaan konsumen. Ikan koi tumbuh sekitar 2 cm per bulan. Ikan koi yang siap panen dilakukan dengan memisah-misahkan jenis, ukuran dan pola warna tubuhnya.
DSCN1228

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Situ Tonjong, Riwayatmu kini

Pengalaman adventure dan pesona keindahan kebun teh Cianten,Bogor,

Huma diatas Bukit