Situ Tonjong, Riwayatmu kini
Situ Tonjong, riwayatmu kini
Aku
"menemukan" danau ini pada pertengahan tahun 1994 ketika memutuskan
pindah ke komplek perumahan baru bernama Pura Bojong Gede. Sebuah danau
alam asri yang cukup luas (14,44 hektar), dan di kemudian hari baru
aku tahu danau ini bernama Situ Tonjong. Situ berarti danau menurut
bahasa penduduk setempat yang didominasi warga Sunda, Betawi ditambah
etnis-etnis lainnya yang umumnya warga pendatang. Tonjong kemungkinan
besar diambil dari nama sebuah kampung tak jauh dari tempat di mana
danau ini berada.
Tak
sulit menemukan Situ Tonjong, karena ia terletak persis di sisi jalan
raya penghubung antara jalan raya Parung dengan kawasan Bojong Gede.
Jika Anda berkendara dari arah Parung hendak menuju Bojong Gede baik
melewati komplek perumahan Inkopad atau lewat jalan baru Kemang, posisi
danau ini terletak di sebelah kanan kira-kira 300 meter sebelum Polsek
Bojong Gede. Di antara rerimbunan pepohonan, Anda akan langsung disambut
birunya air danau yang gemerlap memantulkan sinar matahari. Indah,
begitu kesan pertama memandangnya. Persis seperti kesan pertamaku saat
kali pertama melewati tempat ini. Inilah salah satu alasan yang
membuatku betah tinggal di sini bahkan semakin membuatku jatuh cinta
pada kawasan ini.
Pelan
tapi pasti wajah danau ini pun berubah seiring pesatnya pertumbuhan
penduduk sekitarnya. Kalau sekitar 15 tahun lalu aku masih bisa
merasakan suatu aura mistis setiap melintas jalan ini—terutama saat
malam hari—dan juga perasaan romantis ketika melihat pantulan wajah
bulan di permukaan danau beriak di balik siluet tanaman perdu pinggir
danau, kini aura itu nyaris hilang. Sekarang jalanan di sini hampir
sepanjang waktu penuh dengan hiruk pikuk kendaraan yang lalu-lalang.
Kios-kios penjual aneka barang dagangan pun bermunculan bagai cendawan
di musim hujan. Suasana sepi alami yang dulu lekat kini semakin
menghilang.
Parahnya
lagi kini mulai ada pengembang yang memanfaatkan areal Situ Tonjong
untuk perumahan. Padahal nyata-nyata kalau areal situ Tonjong ini
diperuntukkan bagi upaya konservasi alam. Kabarnya pengembang ini
disinyalir telah melanggar Perda Provinsi Jawa Barat No. 8/2005 tentang
Garis Sempadan Situ dan Danau di mana di dalam Perda tersebut
dinyatakan bahwa garis sempadan antara situ dengan bangunan minimal 50
meter, sementara pengembang telah melakukan aktivitasnya jauh hingga
mendekati tepi danau. Upaya protes telah dilakukan warga, demikian pula
sejumlah anggauta DPRD Kabupaten Bogor telah berkenan meninjau lokasi,
namun tampaknya pihak pengembang tetap bergeming. Ketika catatan
tentang danau ini aku susun, memang tak tampak lagi aktivitas dari
pengembang. Tidak tahu apakah ini hanya bersifat sementara atau
permanen. Namun seandainya pengembang tetap bersikeras meneruskan
aktivitasnya, menurutku ini merupakan sinyal sebuah bencana bagi
ekosistem sekitar danau.
Saat
ini telah dibangun suatu tanggul memanjang di tepi danau, meskipun
dibuat dengan finishing agak asal-asalan namun tanggul ini memiliki arti
yang sangat penting. Bisa
berfungsi sebagai tanggul pengaman bila volume air tiba-tiba melonjak
saat musim hujan tiba. Apalagi belum lama ini tersiar kabar kalau
peristiwa Situ Gintung nyaris terulang gara-gara pintu air macet dibuka
saat volume air Situ Tonjong melonjak tajam. Untung saja semuanya bisa
diatasi dengan baik. Bisa juga buat tempat duduk bagi warga yang
memanfatkan tepian danau untuk sarana wisata sambil menikmati jajanan
di warung-warung yang banyak bertebaran di sekitarnya. Kalau Anda ingin
menikmati sensasi mengayuh sepeda air di atas danau saat ini pun
tersedia sarana sepeda air yang bisa disewa hanya dengan beberapa
lembar uang ribuan. Buat Anda pehobi mancing, silakan salurkan hobi
Anda sepuasnya karena Situ Tonjong merupakan habitat berbagai jenis
ikan air tawar. Kalau Anda beruntung, ikan-ikan ini akan mampir di mata
kail Anda.
Sungguh
begitu banyak manfaat yang bisa kita ambil dari keberadaan danau ini.
Sayang sekali jika ada pihak-pihak yang secara tak bertanggung jawab
hendak memanfatkannya bukan dalam konteks konservasi tetapi demi tujuan
bisnis semata tanpa memperhitungkan dampak yang ditimbulkan. Padahal
alam telah memberikan kebaikan buat manusia, sehingga sudah selayaknya
manusia berterima kasih dengan tetap menjaga dan melestarikannya.
Karena kerusakan alam akan berdampak langsung terhadap kehidupan
manusia itu sendiri. Semoga Situ Tonjong akan tetap lestari
eksistensinya dan tak akan pudar keindahannya.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
.jpg)
Kita berharap pemerintah dibantu seluruh lapisan masyarakat khususnya masyarakat setempat untuk selalu menjaga dan melestarikannya.
http://photos-e.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-prn1/562966_490174047707070_1246782148_n.jpg
saya pengen tau sejarah situ tonjong